News, Utama  

Dibalik Penjara Berusia Ratusan Tahun, Ada Suara Kecil Ucapkan Puji dan Syukur

SERANG, KABARINDO.ID – Di tengah megahnya dinding penjara berusia ratusan tahun yang sekarang dikenal sebagai Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Serang, telah menjadi saksi berbagai sejarah, tampak sebuah aksi penuh kehangatan dan kepedulian dari para petugas yang bertugas menjaga dan melayani warga binaan.

Di balik ketegasan peraturan dan batas-batas yang mengelilingi mereka, terlihat momen-momen empati yang mempererat rasa kemanusiaan di lingkungan yang penuh tantangan ini. Jumat (08/11/2024).

Hari ini, petugas Rutan Kelas IIB Serang tersebut, dengan semangat kemanusiaan, membagikan roti kepada warga binaan. Roti tersebut didonasikan oleh seorang dermawan yang tak ingin disebut namanya, yang menyebut dirinya sebagai “Hamba Allah.” Aksi ini menunjukkan bahwa di dalam penjara sekalipun, masih ada ruang untuk berbagi kebaikan dan meringankan beban orang lain.

“Kami memahami bahwa warga binaan ini juga manusia yang memiliki perasaan dan harapan. Dengan bantuan ini, kami berharap bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan semangat kepada mereka.” ujar salah satu petugas Rutan Serang.

Bagi warga binaan, roti yang dibagikan bukan sekadar makanan. Bagi mereka, itu adalah simbol bahwa masih ada harapan dan perhatian dari orang-orang di luar sana, serta dari mereka yang setiap hari menjaga dan mengawasi mereka. Salah seorang warga binaan menyatakan rasa syukurnya, “Roti ini bukan hanya untuk mengisi perut, tetapi juga untuk menghangatkan hati. Kami merasa dihargai dan diingat.”

Petugas Rutan Serang berharap bahwa aksi kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk selalu menebar kebaikan, terutama kepada mereka yang sedang menjalani masa sulit. Kepedulian adalah jembatan yang menyatukan manusia, terlepas dari keadaan atau masa yang sedang dihadapi.

Roti-roti dari “Hamba Allah” ini diharapkan membawa kelegaan dan kebahagiaan, meski sesaat, serta mengingatkan semua orang akan pentingnya belas kasih dan solidaritas, bahkan di tempat yang penuh keterbatasan seperti penjara yang penuh sejarah ini.

(Red)