Jayapura, Papua, – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, menggelar Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke 77 Kemerdekaan RI tahun 2022
Rapat Paripurna Istimewa digelar dalam tiga sesi yakni untuk mendengarkan suara Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI tahun 2022 kemudian bicara kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-77 RI pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.
Rapat yang diselenggarakan di ruang rapat Paripurna DPRP Papua dipimpin oleh Ketua DPRP John Banua Rouw dan dihadiri Gubernur Provinsi Papua diwakili Sekda Provinsi Papua, Wakil Ketua MRP forkopimda, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua, Anthonius M.Ayorbaba, SH.,M.Si, para wakil ketua DPRD dan anggota serta para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten/Kota Provinsi Papua.
Sebelumnya mendengarkan langsung Sambutan Ketua MPR dan Ketua DPR RI Puan Maharani melalui Virtual yang diikuti oleh Ketua dan Seluruh Tamu Undangan yang hadir live dari Gedung DPR RI di Jakarta
Sementara itu dalam Sambutan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo mengatakan, Tantangan yangbdihadapi saat ini sangat berat dan tidak mudah. Semua Negara di Dunia menghadapi situasi yang sama. Covid 19 belum sepenuhnya Pulih. Krisis pangan, ebergi dan keuangan tidak terhindarkan lagi ada sekitar 107 Negara mengalami resesi 60 diantaranya terancam bangkrut ujian ini tidak mudah bagi dunia dan Indonesia.
Semua kita hadapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan. Di tengah tantangan yang berat kita bersuyukur karena kita menjadi negara termasuk 5 besar vaksinasi terbesar di dunia.
Inflasi juga berhasil dikendalikan 4,9 % angka ini jauh dibawah negara maju yang berada dibawah 9 %. Di pertengahan tahun ini APBN kita surplus 600T Rupiah.
Ekonomi berhasil tumbuh positif di angka 5,4% pada kuartal kedua Tahun ini. Di semester I Tahun 2022 Surplus sekitar 600T lebih. Kita semakin baik di tengah ekonomi Dunia yang yengah bergejolak.
Kita semua saling bersinergi bergotong royong bersama-sama menghadapi setiap ancaman dunia saat ini. Kita mampu melihat agenda -agenda besar untuk membangun Negara kita. Kekuatan kita yang kedua adalah dengan Sumber Daya Alam kita yang besar jikalau kita kelolah dengan baik dengan mengindustrialisasikan di dalam negeri karena hal ini akan mebuka lapangan kerja dan akan meningkatkan pendapatan negara.
Bonus demografi yang mana Negara kita diisi dengan anak muda yang kreatif dalam menghadapi Globalisasi.
Indonesia diterima Rusia dan Ukraina sebagai jembantan Perdamaian dan diterima PBB sebagai solusi menghadapi krisis pangan, dan Krisis kemanusiaan
Dan Tahun ini kita menjadi tuan Rumah G 20 artinya kita berada dipuncak Kepemimpinan Global dan memperolah kesempatan besar membangun kerja sama Interbasional. Kerja sama ini juga bisa diradakan di dalam negeri, ekosistim UMKM juga terus bertumbuh besar. Saat ini 52 % sudah ada di luar Pulau Jawa tumbuh merata menuju Pembangunan yang Indonesia Sentris.
Diakhir tahun 2022 ini kita harapkan mencapai 400T Rupiah hanya dari Nikel. Saat ini Kurs Rupiah lebih stabil. Produsen Mobil Listrik dari Asia dan Amerika telah bekerja sama dengan kita.
Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam Negeri kita. Kita optimis akan menghasilkan Produk-produk Hijau di Dunia.
Untuk konsumsi besar kita tidak lagi Import di 3 Tahun terakhir. Kita baru saja mendapat penghargaan dari International rise Riset (Swasembada Beras sejak Tahun 2019).
Hukum harus ditegakan seadil-adilnya tanpa pandang Bulu, keamanan dan ketertiban harus benar-benar menjadi tanggung jawab ileh negara. Mengejar dan menyelesaikan hasil Korupsi karena skor anti korupsi terus naik.
Saya tekankan reformasi agraria dan sertifikat tanah harus terus dilanjutkan.
UMKM terus kita dukung untuk menaikan usaha Mikro kecil dan menengah 33 Jt UMKM akan masuk pada Platform Digital pada Tahun 2044.
Pada Penghujung Sambutan Presiden RI mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 77 Tahun, ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit lebih kuat’.
(Red)