PAPUA – MIC/ Klinik KI Bergerak langkah jemput bola dalam memberikan edukasi dan layanan KI, mewujudkan kehadiran negara di tengah masyarakat untuk memfasilitasi peningkatan kehidupan ekonomi Masyarakat Papua melalui layanan Kekayaan Intelektual (KI)
Bertempat di Cafe Lokal Kultur Papua beralamat di Jln. Masuk Bandara Sentani Kabupaten Jayapura, Masyarakat Asli Papua juga beberapa komunitas UMKM dan Kelompok Pencipta Karya seni telah berkumpul untuk mendaftarkan Kekayaan Intelektualnya berupa Merek juga Perseroan Perorangan. Kamis (08/09/2022).
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Anthonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si turun langsung ke Lapangan mendampingi Tim KI dan juga AHU guna menyapa langsung Masyarakat di Kabupaten Sentani.
Kegiatan ini digelar atas Undangan dan inisiatif Febriola Ohe untuk membantu Pendaftaran Perseroan Perorangan dan Merek Produk yang dimiliki Pelaku UMKM Kabupaten Jayapura, Sentani.
Kakanwil Papua berpesan setelah Kabupaten Jayapura Kabupaten dan Kota lainnya di Papua segera menyusul, menurut Ayorbaba 29 Kabupaten Kota yang ada di Papua sudah menandatangani MoU untuk bersinergi dengan Kanwil Kemenkumham Papua di Sasana Krida Provinsi Papua, pada momentum Kunjungan Menteri Hukum dan HAM RI, pada 22 Agustus 2022 lalu.
Anthonius M. Ayorbaba menguraikan, pendaftaran HKI dan Perseroan Perorangan tentunya akan meningkatkan nilai ekonomis pada objek yang didaftarkan, seperti merek produk UMKM atau KI Indikasi Geografis daerah contohnya kopi Wamena di Jayawijaya.
Selain pendaftaran HKI, pelaku UMK juga perlu mendaftarkan badan usahanya agar memperoleh kepastian hukum dan memberi kemudahan dalam memperoleh bantuan pinjaman pembiayaan dari perbankan, Ujar Kakanwil Papua.
Kepada Masyarakat Sentani, Ayorbaba mengingatkan pembangunan MIC ini sebagai bentuk percepatan peningkatan kualitas dan kuantitas KI yang dapat menjangkau wilayah dan Keanekaragaman potensi KI yang ada, khususnya di Papua.
MIC ini merupakan program untuk menginisiasi terwujudnya layanan-layanan KI oleh para Stakeholder KI di wilayah yang berkaitan erat dengan Kantor Wilayah, melalui kolaborasi baik dengan Pemerintah Provinsi Papua, Perguruan tinggi maupun stakeholder lainnya.”
Kakanwil Anthonius M. Ayorbaba pun memastikan peserta kegiatan berasal dari para pelaku usaha, pelaku industri, pelaku seni, para akademisi dan juga masyarakat umum di Kota Sentani khususnya dan Provinsi Papua umumnya.
Kepada Masyarakat yang hadir Kakanwil Papua, memaparkan materi semua Rezim/Jenis KI, diantaranya Merek, Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Kekayaan Intelektual Komunal serta KI lainnya juga pentingnya mendaftar Perseroan Perorangan.
Anthonius M. Ayorbaba juga memberikan apresiasi kepada Febriola Ohe atas inisiatifnya menyelenggarakan kegiatan di hari ini (8/9) tentunya jika banyak pelaku Usaha lain yang menjadi penggerak seperti hari ini, Papua ke depan akan sangat maju dan berkembang dengan KI dan semua Usaha UMKM memiliki lesensi Perlindungan Hukum, sehingga orang lain tidak akan mengambil alih Hak Masyarakat Asli Papua.
Masyarakat yang tergolong Pelaku Usaha UMKM Kabupaten Jayapura yang mendaftar di Hari berjumlah 40 orang yang mendaftar Merek dan Perseroan Perorangan.
Anthonius M. Ayorbaba, juga langsung menyerahkan Satu Sertifikat Hak Cipta berupa motif batik Rhasin Dale yang merupakan Motif lambang kebesaran Ondofolo (Kepala Suku) Asei Besar Sentani yang didaftar melalui POP HC kepada Martha Ohe dan Sertifikat Perseroan Perorangan kepada Barbalina Yakadewa dengan PT. IKM Liyana Ware
Martha Ohe mengucapkan terimakasih dan Apresiasi atas Pencatatan yang begitu cepat dan dalam waktu yang sangat singkat yakni 7 menit Sertifikat Hak Ciptanya dan Perseroan Perorangan telah diterbitkan.
Terima kasih juga ia sampaikan kepada Gubernur Papua melalui Sekda Provinsi Papua yang telah membantu karena menerima Sertifikat gratis dari Kanwil Kemenkumham Papua yang diserahkan langsung oleh Kakanwil Papua.
Febriola Ohe kepada Kakanwil Kemenkumham Papua, bersyukur karena selain sebagai Kakanwil juga merupakan Putra Asli Papua yang siap sedia selalu turun ke Lapangan untuk membantu Mama-mama Papua juga tidak susah saat melakukan komunikasi.
Menurutnya, kegiatan ini terselenggara karena rasa termotivasi menolong mama -mama Papua harus punya legalitas hukum dalam berusaha dan juga yang memiliki produk tertentu harus segera mendaftar merek dan KI lainnya. Karena menurut Ohe Kabupaten Jayapura sangat kaya akan Potensi Kekayaan Intelektual jika tidak dilindungi bisa saja dimanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya.
Febriola Ohe pun mengajak para Pengusaha kreatif Mama Papua pun orang muda Papua agar segera lalukan Pendaftaran Kekayaan Intelektual yang dimilikinya juga Usahanya perlu sekali mendaftar Perseroan Perorangannya.
“Saya mengajak Masyarakat Papua semuanya tidak hanya sentani tapi 29 Kabupaten/kota lainnya di Papua ayo datang dan daftarkan Kekayaan Intelektual maupun Perseroan Perorangan agar biar dilindungi hukum,” Ungkap Ohe (8/9)
Ester Mentindom, Salah satu Owner Cafe Kombrof Hamadi pun mengaku sangat berterima kasih karena boleh mendapat pengetahuan berkaitan dengan Kekayaan Intelektual dan telah mendaftar Perseroan Perorangannya. Menurut dia ini sebuah langkah inovatif yang dilakukan Kakanwil Papua dan Tim untuk membantu Masyarakat Asli Papua.
Karena menurutnya penyelenggaraan MIC ini dinilainya sangat menarik, ada kampanye mobile yg mencerdaskan masyarakat soal KI dan harus terus berlanjut, Tutupnya.
Hadir juga mendampingi Kakanwil Kasubid KI, Sri Isyati bersama Staf JFT dan JFU baik dari Sub Bidang KI dan AHU Kanwil Papua.
(Red)