Biak Numfor, Papua, – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, Yasonna H. Laoly mengikuti Ibadah Minggu Raya bersama Jemaat Menara Eben Haezer.
Menkumham RI, Yasonna H. Laoly pada Ibadah Raya ini didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor bersama Forkopimda, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua, Anthonius M.Ayorbaba bersama Ibu, juga Jajaran Lapas Biak dan Kepala Kanim Kelas II TPI Biak dan Jajaran yang beragama Nasrani.
Ibadah Raya Minggu dipimpin oleh Pdt . Yosefien Picanussa, S.Th juga melayani Pemberitaan Firman Tuhan yang terambil daei Kitab Galatia 4 : 21-31 “Hagar dan Sara.
Dalam Kotbahnya Pdt. Yosefien mengatakan Tak seorang pun menginginkan hidupnya terbelenggu melainkan ingin merdeka, berdiri sendiri dari nilai-nilainya
Paulus berbicara banyak tentang kemerdekaan secara khusus kemerdekaan Rohani. Mengapa, karena berkaitan dengan telah berkembangnya pemahaman keliru dari umat Tuhan di Galilea terkait Kemerdekaan.
Ada orang yang sudah dimerdekaan tetap kembali dengan hidup yang terpenjara kembali dalam sikap kedosaannya.
Paulus mengajak kita sekalian berkaitan dengan keselamatan atau kemerdekaan bukan dipahami sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan sesukanya, hal duniawi tetapi Paulus mengoreksi bahwa untuk mendapat keselamatan Jemaat harus melaksanakan apa yang menjadi firman dan kehendak Tuhan. Keselamatan adalah anugerah yang diberikan tetang apa yang Allah buat untuk manusiA. Melalui Kristus Yesus ada jalan keselamatan, di luar Kristus tak ada kemerdekaan yang menjadi iman Umat Kristiani untuk hidup memuliakan Tuhan.
Hamba dosa adalah seorang yang terikat dengan dosa yang menganggap bahwa keselamatan itu adalah upayanya melainkan Tuhanlah yang memberi keselamatan itu dengan mengampuni kedosaannya.
Janganlah kamu melakukan korupsi, Pungli, Intimidasi, penyalahgunaan Wewenang, Penipuan daftar dosa dengan mengedepankan Hidup yang jauh dari Dosa. Nasehat Rasul Paulus pada hari ini ditengah – tengah kemerdekaan yang diberikan oleh Yesus bagi anak-anak NYA.
Paulus menyebut kita sebagai anak-anak perjanjian bukan lagi hamba-hamba dosa, hidup kita haruslah menjadi contoh dan tauladan yang diberikan Sang Guru Ilahi Yesus Kristus, dan terus melalukan kebaikan sesuai kebaikan Tuhan
Kakanwil Kemenkumham Papua, Anthonius M.Ayorbaba pada momentum ini bersama Ibu Ayorbaba mendapat kesempatan mempersembahkan lagu Pujian bagi Tuhan. Lagu yang dinyanyikan merupakan hasil buah karya salah seorang Narapidana di Lapas Abepura yang hidupnya diubahkan Tuhan ketika berada di balik Jeruji Besi.
Ibadah berlangsung khidmat dengan peneguhan firman Tuhan untuk memerdekakan diri, merdeka untuk melayani Penuh Kasih.
(Red)