Kota Tangerang,- Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, tak terkecuali di Kota Tangerang. Kawasan Pecinan Tangerang dan Pasar Lama, yang dikenal sebagai pusat sejarah permukiman warga Tionghoa di kota ini, kini mulai dipenuhi suasana khas Imlek dengan dominasi warna merah yang melambangkan keberuntungan.
Persiapan menyambut Imlek semakin terasa dengan kehadiran para pedagang pernak-pernik khas Imlek. Berbagai barang seperti angpao, lampion, gantungan ikan, hingga dekorasi berbentuk nanas dan dewa rezeki, menghiasi etalase toko-toko di kawasan tersebut.
Salah satu pedagang yang turut merasakan berkah momen ini adalah Sarijo. Biasanya, ia menjual onde-onde dan kue kering, namun sejak 1 Januari lalu, ia beralih menjual pernak-pernik Imlek. Pergantian jenis dagangan ini, menurutnya, menjadi peluang untuk menambah pendapatan.
“Kalau menjelang Imlek, saya beralih dari jualan kue camilan seperti onde-onde ke pernak-pernik Imlek. Lumayan, bisa jadi pemasukan tambahan,” ujar Sarijo saat ditemui di tokonya di Jalan Kisamaun No. 20, Pasar Lama, Kota Tangerang.
Sarijo mengaku sudah mengantongi omzet sekitar Rp30 juta sejak awal Januari. Beberapa tahun lalu, ia bahkan pernah mencapai keuntungan hingga Rp70 juta selama musim Imlek. “Alhamdulillah, dari awal Januari jualan sampai sekarang kita sudah dapat Rp30 juta. Mungkin masih bisa bertambah beberapa hari ke depan menjelang Imlek,” ungkapnya dengan senyum.
Bagi warga Tangerang yang ingin melengkapi dekorasi Imlek tahun ini, toko Sarijo bisa menjadi pilihan. Lokasinya mudah ditemukan, tepat di depan Gedung BCA, Pasar Lama, Kota Tangerang. Kehadiran pedagang seperti Sarijo tidak hanya menambah semarak suasana Imlek, tetapi juga menjadi bagian penting dalam tradisi masyarakat Tionghoa di Tangerang.
(Red)