KABARINDO.ID – Perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan doa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Namun, ada keunikan tersendiri dalam perayaan ini.
Harapan-harapan tersebut tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam simbol-simbol makanan yang dipercaya membawa keberuntungan.
Baca Juga : Kuliner Khas Imlek: Tradisi, Doa, dan Kebersamaan
Berikut adalah beberapa makanan khas Imlek yang sarat makna dan filosofi:
1. Ikan: Lambang Kelimpahan
Dalam bahasa Tiongkok, ikan disebut yu, yang terdengar serupa dengan kata “surplus” atau “berlebih.” Oleh karena itu, ikan kukus menjadi hidangan wajib di meja makan saat Imlek.
Filosofi surplus sepanjang tahun tercermin dalam tradisi menyisakan ikan di meja makan. Selain itu, jenis ikan yang dihidangkan juga memiliki makna khusus. Contohnya, ikan mas (jiyu) dan ikan lele (nianyu), yang memiliki pengucapan homofonik dengan kata-kata keberuntungan.
2. Pangsit: Simbol Kekayaan
Pangsit telah menjadi bagian dari perayaan Imlek selama lebih dari 1.800 tahun, terutama di Tiongkok Selatan. Makanan ini dibuat dengan isian daging cincang, seperti daging babi, sapi, ayam, atau udang, dan bisa diolah dengan cara digoreng, dikukus, atau direbus.
Bentuk pangsit khas Tiongkok menyerupai batang perak kuno, yang melambangkan kekayaan. Kepercayaan turun-temurun menyebutkan bahwa semakin banyak pangsit yang dimakan saat Imlek, semakin banyak rezeki yang akan datang di tahun mendatang.
3. Kue Keranjang: Lambang Peningkatan
Kue keranjang atau niangao adalah hidangan wajib selama Imlek. Kata niangao terdengar mirip dengan frasa yang berarti “semakin tinggi setiap tahun.”
Makna “tinggi” ini bisa diterjemahkan dalam berbagai aspek, mulai dari pertumbuhan anak, kemajuan bisnis, peningkatan prestasi pendidikan, hingga kenaikan pangkat di tempat kerja.
4. Tangyuan: Melambangkan Keharmonisan
Tangyuan adalah bola-bola manis yang disajikan dengan kuah sirup, mirip kolak. Hidangan ini biasa disajikan pada Lantern Festival, Festival Musim Semi, dan Imlek, terutama di Tiongkok Selatan.
Bentuknya yang bulat melambangkan keutuhan, keharmonisan, dan kebersamaan antara keluarga serta teman dekat.
5. Mie: Simbol Panjang Umur
Mie menjadi lambang panjang umur dan keberuntungan dalam tradisi Imlek. Mie yang dihidangkan biasanya dibiarkan utuh tanpa dipotong, sebagai simbol umur yang panjang.
Saat memakan mie, tradisi mengajarkan untuk menariknya sejauh mungkin tanpa memutuskan helaiannya. Semakin panjang mie yang ditarik, semakin banyak keberuntungan yang diyakini akan menyertai di tahun mendatang.
Setiap makanan dalam perayaan Imlek memiliki makna dan filosofi tersendiri yang kaya akan harapan. Tradisi ini bukan hanya tentang menikmati hidangan, tetapi juga meresapi nilai-nilai budaya dan doa yang terkandung di dalamnya.
(Red)