News  

Tingkatkan Spiritual, Warga Binaan Kristiani Lapas Besi Ikuti Pembinaan Kerohanian

CILACAP – Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang pembinaan kepada Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi Kanwil Kemenkumham Jateng melaksanakan Bimbingan Kerohanian bagi Warga Binaan Kristen, Rabu (21/09/2022).

Lapas Besi dibawah kepemimpinan Sulardi selalu berkomitmen untuk melaksanakan Prinsip Dasar Pemasyarakatan berupa Pembinaan Narapidana. Lapas sesuai fungsinya merupakan tempat melaksanakan pembinaan bagi para narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Bertempat di Gedung Gereja Anugerah Lapas Besi dengan diikuti 30 Warga Binaan dan Pegawai Lapas Besi yang beragama Kristen, kegiatan pembinaan rohani dipimpin oleh Romo Reynold dari Gereja St. Stephanus Kota Cilacap.

Dalam khotbahnya Ia menyampaikan bahwa kisah yang diambil dari Kitab 2 Raja-Raja 4:1-7 mengenai Elisa banyak memberikan kita pelajaran. Terutama pelajaran bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang peduli dengan pergumulan hidup kita. Dia mampu mengubah hal-hal kecil yang kita anggap sepele menjadi sesuatu yang besar, asalkan kita dapat memelihara iman kita agar tetap percaya kepada Tuhan di setiap keadaan kita baik kesulitan yang kita hadapi dan juga sukacita yang kita dapatkan.

“Warga Binaan perlu dibekali dengan pembinaan spiritual dan moral. Kegiatan pembinaan ini dapat memberikan Warga Binaan pencerahan secara rohani sehingga ketika mereka kembali lagi di tengah masyarakat dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali dengan pemahaman Alkitab yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Kalapas Besi, Sulardi, berharap dengan kegiatan ini nantinya Warga Binaan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Bukan hanya kepentingan gereja ataupun pemuka agama Kristen saja melainkan tujuan yang ingin dicapai oleh negara melalui Lembaga Pemasyarakatan.

“Kegiatan pembinaan bertujuan meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama dan untuk meningkatkan pengetahuan agama Warga Binaan serta memantapkan kembali harga diri dan kepercayaan dirinya sehingga dapat bersikap optimis di masa mendatang,” pungkasnya.

(Red)