News  

Upgrade Skill WBP melalui Pelatihan Kemandirian Kerja Sama BLK Papua di Lapas Perempuan Jayapura Resmi ditutup

Keerom, Papua – Berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas) tidak menghalangi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk tetap tampil cantik dan wangi dan juga Jago menjahit, hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba, SH.,M.Si saat menyampaikan arahannya pada Penutupan Kegiatan Pembinaan Kemandirian WBP LPP Kelas III Keerom, berupa Pelatihan Processing, Tata Rias dan Menjahit, bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Provinsi Papua. Rabu (5/10/2022).

Pelatihan ini mengikutsertakan 53 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III Jayapura yang berada di Kampung Bate Kabupaten Keerom yang dimulai sejak Tanggal 19 September – 30 September 2022 dengan Instruktur berjumlah 3 orang dari BLK Provinsi Papua.

Mereka (WBP) mendapatkan fasilitas treatment kecantikan melalui pelatihan kemandirian yang diadakan oleh Lapas Perempuan Jayapura bekerjasama dengan BLK Provinsi Papua (5/10/2022)

Pada 2 Minggu pelatihan Kemandirian WBP diberikan materi perawatan rambut (creambath). Kali ini tidak hanya mempraktekkan kepada sesama WBP peserta pelatihan, namun juga mereka praktekkan kepada 3 orang petugas yang bersedia menjadi model pelatihan. Pun kegiatan lainnya berupa menjahit, WBP dibekali dengan keterampilan menjahit dan langsung praktek dan menghasilkan baju Batik yang dikenakan pada Acara Penutupan hari ini.

Selain itu juga, pelatihan Processing pun diajarkan berupa pembuatan kue dan Puding berbahan dasar hasil bumi Kabupaten Keerom.

Melihat keseriusan WBP dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini, Kalapas Perempuan Jayapura, Sarlotha Hay berpesan agar para Warga Binaan dengan sungguh-sungguh memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh instruktur sehingga mereka dapat mengupgrade skill dan kemampuan mereka meskipun berada dalam keterbatasan.

Sebelumnya gelar Pelepasan Tanda peserta oleh Kakanwil dan Kepala BLK juga penyerahan bantuan kepada WBP berupa 2 Paket Mesin Jahit untuk WBP di Lapas Jayapura.

Dalam sambutan Pembuka Kakanwil Kemenkumham Papua, Anthonius M. Ayorbaba mengatakan Kehadiran BLK Papua di tempat (Lapas-red) ini maka menunjukan adanya perhatian dari Lembaga eksternal bahwa WBP ini sangat berguna dan mereka adalah Putri terbaik Tanah Papua.

Dikatakan lebih lanjut, Apa yang dikerjakan oleh BLK dan Tim harus dipublikasikan supaya Lembaga dan juga instansi lain juga memberikan perhatian serius bagi Lapas Perempuan juga konsen pada tempat ini.

Menurutnya, Saat ini kita butuh bersinergi dengan lembaga lain, untuk membangun bersama hal ini ditegaskan Visi dan Misi Presiden RI dan Wakil Presiden, yakni keberhasilan kinerja kita harus bersinergi dengan Pemerintah Daerah.

Hal ini menunjukan bahwa sinergitas dan Kerja sama itu sangat membantu untuk bersinergi yang dibuktikan dengan Kehadiran BLK di Lapas Kelas III Keerom, Ujar Kakanwil Papua.

Kakanwil berharap semua yang dilatih menjadi penjahit hebat agar kegiatan jahit menjahit ini perlu dilanjutkan untuk menjadi Lapas Produktif sebagaimana arahan Menkumham RI.

Kita berikan Uplaus kepada Kepala BLK dan Kalapas Perempuan Keerom, karena telah menunjukan keseriusan

Saya berpesan kepada Kalapas dan Jajaran, mari berikan pelayanan terbaik kepada WBP agar mereka juga menunjukan kreativitas terbaik, menunjukan bahwa walau di tempat terbatas namun kreativitas tidak terbatas.

Upaya untuk menghadirkan air bersih di Lapas Keerom dan LPKA lagi diupayakan kepada Kementerian PUPR untuk dibantu karena WBP mengeluhkan air bersih, dengan kondisi air di Keerom yang sangat keruh, ungkapnya

“Kita tunjukan bahwa kita juga bisa menghasilkan karya-karya terbaik dari balik jeruji besi,” Pungkasnya

Kepada Petugas Jajaran Lapas Keerom, agar bekerja benar-benar melayani dan berikan ruang kepada WBP untuk berkreatif dan dan benar-benar memberikan pelayanan yang paling tulus.

Kakanwil juga pada kesempatan tersebut mendorong dan mengenalkan Pentingnya Kekayaan Intelektual, dan mendata WBP yang memiliki lagu atau karya cipta lainnya agar Petugas segera membawa ke Kanwil untuk didaftarkan.

Dikatakannya Ini menjadi sebuah mimpi dan harapan kita bersama dan hari ini menjadi wujud nyata dengan kerja sama bersama BLK memberikan pelatihan Processing, Tata Rias dan Menjahit.

Ketika anda bebas dari Lapas memberikan pesan yang baik kepada Masyarakat, bahwa kami berada di Lapas hidup dengan Damai dan menjadi Perempuan mandiri dan kembali membaktikan diri kepada Kepada Masyarakat, Ungkapnya.

Sementara itu, Yahya Itlay Kepala Balai Latihan Kerja Provinsi Papua, mengatakan Kerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Papua, sudah sejak lama dan baru kali ini saya baru masuk di LPP Keerom walaupun LLKP Keerom sudah ada di sini sejak lama.

Tentunya LLKP Keerom harus masuk di sini dengan kegiatan-kegiatan yang berbeda, karena menurutnya dengan kedekatan bersama Ibu Kalapas Keerom, ke depan akan terus dilakukan dan Provinsi siap lakukan kegiatan serupa di Tahun depan 2023.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada anak-anak kita (WBP) yang luar biasa bersemangat mengikuti Pelatihan. Dan berjanji akan terus melanjutkan kegiatan yang lebih bervariasi untuk membantu WBP di Lapas Keerom.

Lagu yang dinyanyikan diawal menjadi kata-kata Tuhan untuk memberikan penguatan dasar dari Perjalanan hidup kita, dan tentu dapat menjadi motivasi dan kedekatan kita dengan Tuhan. Lagu ini menjadi tolak ukur saya dalam menjalani hidup dan sejak memimpin BLK Provinsi Papua, tutupnya sembari bersama-sama Kakanwil, Kalapas Perempuan resmi menutup kegiatan ditandai dengan Pemukulan Tifa, disambut dengan tepukan tangan meriah.

Hadir juga, Kepala Bidang Yantah dan Kamtib, Jim Reves, JFT Madya, Anthoni Alijona serta Jajaran BLK Provinsi Papua.

(Red)